Sabtu, 13 Maret 2010
Membangun Brand itu Seperti Memelihara Seorang Anak..
Kemarin saya ketemu dengan seorang pelaku usaha garmen yang mengaku masih level UKM.. tapi omzet per bulannya sudah mencapai angka 300jt/bl dengan jumlah karyawan 50 orang. Dia masih muda, educated, dan memasuki dunia usaha dengan cara trial & error... mengalami banyak kegagalan sebelum akhirnya mencapai titik keberhsilan pada hari ini.
Dia telah memiliki sebuah brand dengan core yang menurut saya sudah benar, logo yang sesuai dan packaging yang sudah cantik. Tanpa disadarinya, dia telah meletakkan pondasi bagi berkembangnya sebuah brand...
Dia agak terkesima ketika saya jelaskan, bahwa membangun brand itu hampir mirip dengan melahirkan dan memelihara serta membesarkan seorang anak. Gimana mungkin...? Katanya. Lalu saya jelaskan, bahwa bila seorang anak punya nama, kepribadian, image, dan peran dalam kehidupan.. maka demikian pula lah sebuah brand!
Brand yang dibangun dengan benar melalui materi marcomm serta branding yang terintegrasi, dengan strategi yang cerdas dan tepat, maka suatu saat ia pun akan berada di tengah target marketnya dengan memiliki kepribadian yang kuat, positioning yang tepat...dan pada akhirnya mampu bertahan serta memiliki brand value yang tinggi.
Brand yang dibangun dengan baik, akan menjadi asset perusahaan yang nilainya bahkan BISA lebih besar dari nilai perusahaan itu sendiri! Banyak contoh kasus seperti ini, misalnya cocacola dan disney.
Bran yang telah memiliki nilai yang tinggi juga akan bisa di leverage ke anak-anak brand yang berikutnya, dengan sejak awal merencanakan brand architecture nya....
So, tumbuhkanlah brand anda dengan perencanaan yang matang...sebagaimana anda merancang masa depan putra/putri anda...agar kelak ia tumbuh besar, sehat, berkepribadian yang kuat...dan pada giliranya akan memiliki ‘nilai’di mata masyarakat sekitarnya!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kalo kita meggunakan produk oem, buatan pabrik, kemudian kita memberi nama sendiri, apakah ini dapat di katakan brand building mengingat banyak produk sama, namun dengan nama dan service yang berbeda. Terima kasih.
BalasHapusitu bukan brand building melainkan proses branding.
BalasHapusBrand building adalah proses pembentukan personality of the brand melalui kegiatan marcomm yang terintegrasi dan terencana dgn baik, yaitu yg memilikbrand blue print yg sharp
Assalamu'alaikum, Alhamdulillah saya baru membuka usaha kuliner Mie Baso TULANG RAWAN Alzimut (tapi masih kelas tenda) sekitar 3 bulan yang lalu, saya juga masih memakai produk buatan orang lain untuk mie & baso tapi untuk Tulang Rawan dan Kuahnya saya dan istri yang membuat resepnya, dulu pernah buka usaha ganti-ganti produk dan jasa dengan merk berbeda pula tapi semuanya tinggal nama, sekarang yang tersisa hanya Mie Baso, Toyshop dan Studio Layang-layang.
BalasHapusPada Mie Baso saya masukan beda dengan yang lain dengan keistimewaan TULANG RAWAN merknya tetap Alzimut. Kedepannya saya kalau mau buka usaha apa saja akan selalu pakai merk Alzimut.
Bagaimana menurut Ibu tentang merk ini apa bisa mudah diterima oleh semua kalangan? Lho kok saya malah jadi minta saran begini begitu ya, tapi ga apa-apa kan bu? semoga ilmu yang akan diberikan kepada saya menjadi barokah ... amin.
Juga strateginya buat membangun Brand itu apa saja bu, supaya usaha Mie Baso saya maju...amin.
DAIM R
www.miebaso.blogspot.com
ibu saya baru merintis usaha digital printing...
BalasHapusyang mau saya tanyakan bagaimana membuat brand blue print yang sharp.
terima kasih
Rian Emil