all about branding & creativity

all about branding & creativity

Branding, Marketing Communication, Kreativitas & Strategi Promosi

Nama Rightbrain dipilih karena ia memiliki dua konotasi: otak kanan, dan otak 'bener'. Otak kanan adalah sumber kreativitas, sedang otak 'bener' melambangkan ketepatan suatu 'brand document' yang disusun oleh profesional sejati, akan berfungsi sebagai 'brand blue print' yang akan menuntun brand itu menuju kepada masa depannya. Mirip dengan fungsi otak bagi manusia...

Rightbrain consulting membantu anda menyusun brand blue print, strategi komunikasi pemasaran, strategi meningkatkan penjualan/promosi & meningkatkan daya kreativitas dengan membantu menumbuhkan creative attitude dalam perusahaan anda!

Mau berkonsultasi dengan biaya per jam, atau penyusunan strategi dengan biaya per dokumen? Silahkan kontak email: nunusijilbab@yahoo.com, facebook/rightbrain, atau facebook/nunu nur tri andini

Selasa, 30 Maret 2010

Campaign yang Terarah Terbukti Bisa Melejitkan Penjualan Hingga Lebih dari 10x lipat!



Kesimpulan ini saya dapat justru ketika menangani brand kecil, sebuah brand jamu lokal Jatim. Mereka pertama kali bertemu saya hanya memiliki budget kampanye 80 jt untuk setahun. Kecil, karena saya biasa menangani brand dengan budget milyaran sebelumnya (Rinso, Axe, Lifebuoy, Gudang Garam dll.).

Setelah saya pelajari dengan seksama, saya usulkan dengan setengah memaksa (kalo bahasa inggrisnya tuh strongly recommended) untuk melakukan education campaign dulu mengingat bentuk jamunya itu kapsul dan pada saat itu (tahun 1998) masih hrus mendobrak pasar. Keadaan pasar masih belum terbiasa dengan modern jamu seperti itu.

Dengan budget yang sedemikian, saya usahakan bisa beriklan di TV selama setahun.

Loh, kok bisaa??!!

Tahun 1998 adalah tahun resesi, di mana banyak perusahaan memotong budget mereka. Rate iklan di TV pun jadi ikut bergoyang. Hampir semua industri panik. Meskipun tak semua menderita, tapi kepanikan ini sampai membuat harga dollar melejit hingga 14 000 rupiah waktu itu. Nah, kami memanfaatkan ini untuk melakukan negosiasi harga dengan stasiun TV.

Singkat kata, akhirnya brand tersebut bisa beriklan setiap hari di TV selama 6 bulan..hanya dengan budget 40 juta saja! Sisa budget kami alokasikan untuk iklan cetak dan materi lain yang semuanya mengusung tema yang sama: edukasi manfaat produk.

Dengan mempertimbangkan budget, brand lifecycle, kondisi ekonomi makro, peta persaingan dan consumer insight, maka kampanye pun berjalan terararh, on budget, dan menampakkan hasilyang nyata.

Setahun telah berlalu... dan di tahun berikutnya client tersebut kembali kepada kami dengan membawa budget promosi sebesr 1M, Wow!! Dari budget 80 jt ke 1M...lebih dari 10x lipat....yang artinya, sales nya pun juga mengalami penggandaan yang serupa...

So, sebelum melakukan suatu kegiatan berpromosi (sekarangsih istilahnya marcomm), pertimbangkan dulu berbagai elemen seperti yang telah saya sebut di atas.. agar campaign berjalan terarah dengan benar..dan mencapaihasil maksimal!

Kamis, 18 Maret 2010

Penjualan Anda mengalami Stagnasi? Mungkin Karena Brand Lifecycle nya!


Hari libur kemarin lusa (Selasa) saya menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu pengusaha minuman herbal yang sedang tumbuh pesat.. di mana saat itu beliau sedang menggenjot kemampuan produksinya karena permintaan yang membludak. Malah, beberapa agen harus inden untuk memperoleh barang...hebat!

Saya perkirakan, brand minuman herbal tsb. sedang mengalami masa pertumbuhan, sehingga akan terus meningkat hingga sampai ke puncaknya. Entah setahun atau dua tahun lagi tergantung sikon dan effort pemilik brand. Tapi, jangan kaget kalau setelah itu brand tsb akan mengalami stagnasi...lalu kemudian mengalami degradasi! Laah...kok mlah nakut-nakutin siiih?!

Bukan menakuti, tetapi itulah keadaan alami yang akan dihadapi. Itulah yang disebut brand lifecycle. Sama persis seperti manusia, maka brand juga memiliki siklus kehidupan yang menyerupai grafik fungsi sinus.

Lantas, kenapa dong ada brand yang udah berumur puluhn tahun namun tetap eksis dan bahkan menguasai pasar...? Nah, di sinilah bedanya brand dengan manusia!
Kalau manusia udah uzur dan pasti akhirnya mati, maka brand bisa diusahakan sedemikian rupa sehingga ia bisa kembali naik dan mengalami masa-masa jayannya kembali. Usaha ini biasa disebut brand rejuvenation...

Anda mengenal Lifebuoy? Lux? Disney? Cocacola? Itu brand yg sudah puluhan tahun usianya...namun karena keberhasilan mereka dalam meremajakan brand, maka rasanya kok masiiih saja up to date!

So, klau suatu saat brand anda telah mengalami stragnasi, penjualan gitu-gitu aja atau bahkan menurun...mungkin memang sudah saatnya diremajakan!

Sabtu, 13 Maret 2010

Membangun Brand itu Seperti Memelihara Seorang Anak..


Kemarin saya ketemu dengan seorang pelaku usaha garmen yang mengaku masih level UKM.. tapi omzet per bulannya sudah mencapai angka 300jt/bl dengan jumlah karyawan 50 orang. Dia masih muda, educated, dan memasuki dunia usaha dengan cara trial & error... mengalami banyak kegagalan sebelum akhirnya mencapai titik keberhsilan pada hari ini.
Dia telah memiliki sebuah brand dengan core yang menurut saya sudah benar, logo yang sesuai dan packaging yang sudah cantik. Tanpa disadarinya, dia telah meletakkan pondasi bagi berkembangnya sebuah brand...
Dia agak terkesima ketika saya jelaskan, bahwa membangun brand itu hampir mirip dengan melahirkan dan memelihara serta membesarkan seorang anak. Gimana mungkin...? Katanya. Lalu saya jelaskan, bahwa bila seorang anak punya nama, kepribadian, image, dan peran dalam kehidupan.. maka demikian pula lah sebuah brand!
Brand yang dibangun dengan benar melalui materi marcomm serta branding yang terintegrasi, dengan strategi yang cerdas dan tepat, maka suatu saat ia pun akan berada di tengah target marketnya dengan memiliki kepribadian yang kuat, positioning yang tepat...dan pada akhirnya mampu bertahan serta memiliki brand value yang tinggi.
Brand yang dibangun dengan baik, akan menjadi asset perusahaan yang nilainya bahkan BISA lebih besar dari nilai perusahaan itu sendiri! Banyak contoh kasus seperti ini, misalnya cocacola dan disney.
Bran yang telah memiliki nilai yang tinggi juga akan bisa di leverage ke anak-anak brand yang berikutnya, dengan sejak awal merencanakan brand architecture nya....
So, tumbuhkanlah brand anda dengan perencanaan yang matang...sebagaimana anda merancang masa depan putra/putri anda...agar kelak ia tumbuh besar, sehat, berkepribadian yang kuat...dan pada giliranya akan memiliki ‘nilai’di mata masyarakat sekitarnya!